Penulis
: Dan Brown
Penerbit :
Bentang Pustaka
Tahun
terbit : 2015
Bagi penggemar novel yang bergenre
lengkap, karya Dan Brown selalu dinanti. Ia selalu menyuguhkan cerita apik
gabungan antara roman, thriller, action, sejarah, dan seni pastinya. Kali ini,
Dan Brown mengajak kita untuk mempelajari (lagi) salah satu karya seni
fenomenal dalam sejarah, yaitu The Divine Comedy, puisi Epik karya Dante
Alighieri yang menceritakan tentang Inferno, dunia-bawah yang
menggambarkan neraka sebagai struktur yang rumit serta dihuni oleh
entitas-entitas yang dikenal sebagai “arwah”- jiwa tanpa raga yang
terperangkap di antara kehidupan dan
kematian. The Divine comedi
merupakan bagian pertama. Sedangkan bagian kedua berjudul Purgatorio (Penebusan) dan bagian ketiga berjudu Paradiso (Surga).
Interpretasi Inferno karya Dante ini kemudian dituangkan
oleh salah satu seniman besar yang bernama Botticelli yang melukiskan bagaimana
gambaran tingkatan neraka versi Dante. Lukisan yang terkenal dengan nama La
Mappa dell’Inferno atau
dalam bahasa Inggris disebut dengan: Map of Hell. Map of Hell karya Botticelli ini digambarkan
sebagai irisan-melintang di bumu denga lubang besar berbentuk corong yang
kedalamannya tak terhingga. Lubang neraka ini dibagi menjadi teras-teras
menurun dengan penderitaan yang semakin hebat. Setiap tingkat dihuni oleh masing-masing
jenis pendosa yang tersiksa.
Cover buku ini suram, menggunakan warna-warna
gelap yaitu coklat, hitam dan merah marun, serta menampilkan sesosok wajah
(Wajah Dante). Untuk novel thriller, tentu layout ini sangat cocok
dengan isi novelnya. Tapi mungkin bagi pembaca yang belum mengenal nama Dan
Brown atau belum pernah membaca satupun karyanya, cover semacam ini akan mudah
terabaikan begitu saja di rak toko buku jika tidak diletakkan di lokasi yang
mencolok mata. Apalagi jika melihat harga bukunya yang “Lumayan”.
Dan Brown membuka novel dengan unik. Biasanya,
Mr.Robert Langdon (sang tokoh utama) dalam beberapa pembukaan Novel lainnya
memulai awal petualangannya dengan mendapat permohonan, permintaan atau
semacamnya, dari seseorang untuk memecahkan suatu permasalahan. Tetapi kali
ini, ia terbangun di satu kamar rumah sakit dalam keadaan amnesia dan tiba-tiba
harus terlibat kejadian menegangkan. Dokter yang merawatnya ditembak di depan
matanya, ia dapat selamat karena bantuan dari Sienna Brooks. Dokter yang ada di
kamar perawatan Langdon. Amnesia Langdon inilah yang merupakan kunci utama Dan
Brown dalam menyusun cerita yang sebenarnya sederhana, pendek, menjadi panjang
dan menegangkan. Setelah lolos dari rumah sakit, dimulailah pelarian-pelarian
selanjutnya untuk menghindari seorang pembunuh yang mengincar nyawanya. Seperti
biasa, dalam pelarian ini kita disuguhi banyak fakta sejarah, serta berlimpahan
karya seni abad pertengahan yang menakjubkan.
Daya tarik utama dalam setiap novel
dan Brown adalah pertama berbagai informasi yang berharga. Kali ini,
kita disuguhi fakta-fakta tentang sejarah, wabah kematian hitam yang pernah
memusnahkan sebagian populasi manusia di benua Eropa, serta fakta mengejutkan
tentang ganasnya pertumbuhan (atau ledakan) jumlah manusia di muka bumi ini. Bencana global akibat ledakan
penduduk itulah yang menjadi tema utama dalam novel ke-4 Dan Brown
ini. Kali ini Dan Brown menghadirkan seorang ilmuwan, doktor ahli
rekayasa genetika bernama Dr Zobrist yang sangat peduli akan masa depan kehidupan
di bumi jika pertumbuhan penduduk menjadi tidak terkendali. Ia pun menciptakan
Virus yang ia anggap merupakan solusi cepat-mudah dan murah bagi masalah
tersebut. Ide Zobrist ditentang oleh Direktur utama WHO, Elizabeth Sinskey. Hal
ini menimbulkan ironi dan pertanyaan baru bagi pembacanya. Kamu berpihak
kemana? Mana yang paling mungkin dilakukan? Teori Zobrist atau Sinskey? . Selain
itu, ada juga fakta tentang Konsorsium, organisasi yang bergerak dalam bidang manipulasi
informasi, alias penyedia informasi sesat. Saya yang kurang update ini,
baru tahu, ternyata ada bisnis semacam ini. Konsorsium berperan sangan penting
dan berkelindan erat dengan amnesia yang dialami oleh Langdon.
Kedua adalah
bertebarannya karya seni dan tempat-tempat eksotis dalam novel. Dalam Inferno,
kita diajak untuk berpetualang mencari keberadaan topeng kematian Dante ke kota
tua yang indah, Florence. Dan Brown menggambarkan dengan sangat detail bangunan
bersejarah, serta karya seni di dalamnya sehingga pembaca dapat merasakan sensasi
seakan-akan kita benar benar ada di sana. Petunjuk keberadaan topeng Dante
tersebut ada di dalam gambar ilustrasi Inferno yang telah dimodifikasi oleh
seseorang, dan harus ia pecahkan kodenya. Dalam usaha memecahkan kode peta
inferno inilah kita diperkenalkan dengan sosok seniman terkenal, Dante
Alighieri serta berbagai karya seni yang terinspirasi oleh karya-karya Dante. By
the way topeng kematian tu agak-agak serem ya.. ini penampakannya
Dan Brown memang seorang penulis yang
penuh kejutan. Ketika saya menikmati The Da Vinci Code, Deception
Point dan Angels and Demons saya selalu tertipu dengan karakter
antagonis-protagonis di dalamnya. Dan
Brown begitu piawai menuliskan karakter dari tokoh dalam novelnya sehingga kita
pun tertipu dan terkaget-kaget. Orang yang kita anggap penyelamat, jagoan, alamaaaaak
ternyata dialah penjahatnya!. Saat saya membaca The Last Symbol,
saya berhati-hati betul, supaya tak berprasangka tentang siapa tokoh protagonis
dan antagonisnya. Dan ternyata saya dipermainkan lagi oleh sang penulis.
Katakter antagonis dan protagonis sudah
sudah nyata-nyata ditampakkan sejak awal novel. Betapa meyebalkannya kau
mister!
Nah, dalam inferno ini, Dan Brown
menunjukkan kembali kejeniusannya sebagai penulis. Kali ini twist yang
menipu pembaca bukan hanya di tokoh, tapi alur cerita. Alur cerita yang digunakan
oleh penulis dalam Inferno ini sangat menarik. Dalam novel Dan Brown, Pelarian
tokoh utama dari tokoh penjahat sudah biasa dan mungkin di awal novel, pembaca
yang sudah khatam karya Dan Brown akan mudah bosan dan berburuk sangka, mengira
bahwa Inferno jalan ceritanya hanya begitu-begitu saja. Tapi alurnya menjadi
tidak biasa dan penuh kejutan ketika
ternyata semua pelarian Langdon ternyata hanya dagelan semata. Saya
sampai mengomel sekaligus tertawa sendiri membacanya Kenapa bisa begitu?
Kejutan dong.. silahkan baca sendiri supaya lebih puas. J
Depok, 21 Desember 2015
coba-coba buat Blog baru, karena yang lama terlalu ribet
How to Make Money from Online Casino Games
BalasHapusHow to make money from online casino games? · 5. Make หาเงินออนไลน์ money from casino games. · 6. 1xbet Pick the winner of 메리트카지노 a game · 7. Choose a prize · 8. Pick the winner of a